Kurikulum Nasional atau yang dikenal dengan sebutan Kurikulum Merdeka kini telah diimplementasikan di berbagai sekolah dan madrasah. Melansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Nono Sutrisno, S.Sos, M.Si, seorang guru pengampu mata pelajaran Seni Budaya di MTsN 3 Majalengka mengajak siswa-siswanya belajar di luar kelas. Tujuan dari pembelajaran secara outdoor tersebut yaitu agar tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Kemudian, hal tersebut akan mendidik siswa untuk mandiri sesuai dengan karakteristik kurikulum merdeka. 

Menurut Nono, media pembelajaran yang digunakan biasanya terbatas itu-itu saja, sehingga membuat siswa jenuh ketika belajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka diperlukan suasana baru yang lebih menyenangkan dan menantang.

"Seni itu luas dan tak terbatas. Maka, siswa perlu diasah kemampuan imajinasinya ketika melukis dengan objek-objek yang lebih beragam," jelas Nono.

"Tak sangka ternyata siswa justru lebih kreatif ketika belajar di luar kelas karena banyak objek yang menurut mereka sangat menarik," tambahnya.

Sementara itu, pembelajaran outdoor yang dilakukan pada Jum'at (02/08/2024) di dekat lapangan upacara itu telah menarik perhatian Kepala MTsN 3 Majalengka, Dr. H. Dede Sofyan Hadi, M.Ag. Dede turut antusias menyaksikan suasana pembelajaran yang berbeda itu. Tidak seperti biasanya, ketika berkeliling memantau kondisi pembelajaran di setiap kelas, justru tampak pemandangan para siswa duduk sambil memerhatikan objek yang akan dilukis.

"Guru memang harus terus belajar dan berinovasi menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Tidak terpaku pada belajar di kelas, hal ini justru bagus untuk guru dan siswa itu sendiri," tuturnya.