Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, Dr. H. Heru Hoerudin, M.Ag melakukan monitoring pertanggungjawaban pemanfaatan Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) Tahun 2023 di MTs Assalam dan MI PUI Babakan Peuteuy Lemahsugih, Senin (18/12/2023). 

Heru mengaku tidak akan mengintervesi dalam pemanfaatan dana tersebut, hanya saja ia minta agar penggunaan dana tersebut mengacu terhadap peraturan yang berlaku. BKBA ini menurut Heru merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah. Oleh sebab itu penggunaan dana BKBA tidak boleh ijtihad dan tidak boleh semena mena dalam penggunaannya tapi harus sesuai juknis yang telah ditetapkan. 

"Silahkan manfaatkan dana BKBA ini untuk "ngabebetah" madrasah, saya tidak akan ikut campur hanya saja pastikan penggunaan dana mengacu kepada juknis yang telah ditetapkan dan pastikan administrasinya terpenuhi dengan baik", ungkap Heru.

"Madrasah adalah tempat kita mengabdi sekaligus mencari ma'isyah. Oleh karena itu madrasah harus dibuat nyaman. Jaga kualitasnya dan jaga kuantitasnya", ungkap Heru.

Heru juga menyinggung bahwa BKBA yang disalurkan oleh Ditjen Pendidikan Madrasah Kemenag RI tersebut secara umum bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas madrasah dan mengurangi kesenjangan kualitas antar madrasah. Ia mempersilahkan pihak madrasah untuk menggunakan BKBA yang meliputi 5 komponen, yaitu: pengadaan sarana penunjang proses pembelajaran; pengembangan madrasah digital; rehab bangunan kategori ringan atau sedang untuk ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan; rehab ringan, sedang, atau pembangunan baru fasilitas sanitasi madrasah; dan pengembangan kapasitas tenaga kependidikan dan guru madrasah.

Prinsip efisien, efektif, transparan, adil dan akuntabel selalu diingatkan Kasubbag dalam mengelola anggaran apalagi dana bantuan. Jadi monitoring ini merupakan langkah konkret dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan dana bantuan sehingga tidak ada penyimpangan.

Terakhir Kasubbag TU mengajak untuk tetap semangat dalam memajukan pendidikan agama dan keagamaan di Majalengka khususnya di wilayah pelosok seperti di Lemahsugih. Menurutnya, jauh dari kota jangan dijadikan halangan untuk menorehkan prestasi. Lulusan madrasah sekalipun dari pelosok harus tetap berorientasi kedepan oleh karena itu efektifitas dan kualitas belajar harus diperhatikan. Adanya bantuan ini jadikan pemicu semangat untuk meningkatkan kualitas madrasah.