Berita

Plh. Kepala Kantor Kemenag Majalengka Pimpin Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024

Senin, 20 Mei 2024 17:12 WIB
  • Share this on:

Majalengka (Humas). Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini. Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda. Bahkan Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan: “Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun”.

Demikian hal tersebut disampaikan Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka Dr. H. Heru Hoerudin, M.Ag. yang membacakan sambutan Menkominfo pada upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 Tahun 2024 di lingkungan Kantor Kementerian Agama Majalengka, Senin (20/5/2024). Hadir mendampingi Kepala Seksi PHU H. Abu Mansyur, S.Ag., M.Pd.I., Kasi PD Pontren H. Ade Firmansyah, S.Sos., M.Pd.I. dan Penyelenggara Zakat Wakaf Dr. Ojun Rojun, M.Ag. serta jajaran Pengawas Madrasah dan PAI. Selain itu upacara Harkitnas juga diikuti oleh JFT, JFU serta Pegawai KUA Majalengka, Cigasong dan Panyingkiran. 

Selanjutnya Heru menyampaikan bahwa Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan. Dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda.

“Apa yang telah dirintis Boedi Otomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan.” Lanjut Heru. “Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada priayi Jawa diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat Bumiputera. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajahan Belanda. Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.” Terang Heru.

Selain itu, Heru menjelaskan bahwa hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.

“Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.” Jelas Heru.

“Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi.” Lanjutnya. “Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”.” Ungkap Heru.

“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata.” Momen tersebut, semestinya bisa ditangkap agar langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi untuk berjalan lamban, karena akan berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam, bonus demografi, dan potensi transformasi digital, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”. 

Kontributor:
Endang Mu'min
Penulis:
Endang Mu'min
Fotografer:
Endang Mu'min

Kalender

September 2024
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

Gallery

  • -
  • -
  • -
  • -
  • -